Warung Kecil Kecilan

Warung Kecil Kecilan

Produk yang Wajib Ada

Daftar barang di atas merupakan barang pokok yang wajib ada dalam sebuah toko kelontong. Dari daftar di atas, maka modal yang dibutuhkan untuk menyediakan barang-barang tersebut berada di kisaran Rp 1.630.000 - Rp 2.020.000.

Barang-barang di atas merupakan barang opsional untuk dijual di dalam toko kelontong yang akan menambah variasi pilihan produk bagi pelanggan. Dengan menambah produk-produk tersebut, mungkin kamu membutuhkan penambahan modal sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

Dari berbagai penjelasan di atas, maka bisa diketahui bahwa modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha toko kelontong kecil-kecilan adalah Rp 6.720.000 - Rp 10.290.000

Cara Merintis Usaha Kecil-kecilan untuk Pemula

Mengambil langkah pertama biasanya adalah hal yang paling sulit. Untuk itu, kamu bisa mengikuti beberapa tips sukses memulai usaha kecil-kecilan untuk pemula ini:

Memberikan Pelayanan Terbaik

Pelanggan tentu akan senang dengan pelayanan yang baik sehingga membuat mereka selalu berkunjung ke toko. Dengan fakta tersebut, maka kamu juga perlu untuk memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan yang datang ke toko kelontong yang kamu miliki.

Hal yang juga penting dalam kesuksesan suatu bisnis adalah pembukuan. Hal ini bertujuan untuk mencatat segala aktivitas yang terjadi sehingga kamu akan dengan mudah melacak jejak keuangan.

Nah, demikianlah penjelasan mengenai toko kelontong kecil-kecilan, mulai dari perkiraan modal hingga tips mengelolanya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu untuk menjalankan usaha ini.

Modal usaha toko kelontong – Kalian pasti sudah sering melihat dong kalau toko kelontong beredar dimana-mana. Mulai dari yang kecil hingga yang besar. Setiap toko kelontong memiliki caranya masing-masing dalam membuka usaha hingga mempertahankan pelanggannya.

Dalam berbisnis, kalian pasti akan merasakan susah-gampangnya. Bisnis toko kelontong sendiri sering kita temui dan keuntungannya tidak main-main, mulai dari jutaan hingga puluhan juta. Apalagi toko kalian sudah terkenal oleh masyarakat banyak.

Dalam bisnis toko kelontong, kita sudah memiliki pasar yang jelas serta pelanggannya. Itu lah alasan mengapa toko kelontong ini masih banyak peminatnya. Dari situ bisa dapat disimpulkan bahwa toko kelontong sendiri masih sangat dibutuhkan oleh banyak orang.

Apalagi kalau dilihat bisnis ini tidak membutuhkan modal yang begitu besar. Lalu berapa sih modal usaha yang dibutuhkan untuk membuka toko kelontong ini?

Baca Juga: Modal Usaha Toko Kelontong Macet? Berikut Cara Mengatasinya!

Pelayanan Kepada Pelanggan

Ketiga, kalian bisa memberikan pelayanan ekstra maksimal kepada pelanggan kalian. Nah dengan memberikan pelayanan terbaik, maka stigma toko anda terhadap pelayanan terbaik akan terbentuk, dan kemudian para pelanggan kalian akan nyaman.

Bekerja Sama dengan Supplier

Ketika kamu menjalankan bisnis, maka supplier juga menjadi hal yang wajib untuk diperhatikan. Carilah supplier yang bisa dipercaya dan menawarkan harga yang lebih rendah agar pasokan barang di tokomu tetap terjaga dan bisa meningkatkan efisiensi pengeluaran.

Pembukuan Barang Serta Metode Pembayaran Yang Disediakan

Pembukuan merupakan hal yang penting dalam bisnis ini. Jangan sampai kalian salah perhitungan terhadap pembelian barang serta keuntungan yang didapat sehingga menyebabkan bisnis kalian rugi.

Selain itu juga, kalian bisa menyediakan beragam metode pembayaran untuk pelanggan kalian. Saat ini, ketika orang lupa bawa uang, orang bisa bayar via QRIS, atau dompet digital. Alangkah baiknya jika kalian bisa menyediakan itu.

Nah untuk membantu kalian dalam menyediakan metode pembayaran serta pencatatan barang, kalian bsia menggunakan Aplikasi Invoice Online dari Paper.id. Dengan Paper. kalian bisa menyediakan beragam metode pembayaran untuk pelanggan dan juga supplier.

Yuk pakai Paper.id sekarang dengan klik tombol dibawah ini!

Latest posts by paperblog

Bisnis tak melulu milik para profesional dengan modal besar. Bagi pemula yang ingin merintis usaha pertamanya, tak ada alasan untuk merasa tertinggal. Meskipun awalnya hanya usaha kecil-kecilan, dengan persiapan yang matang dan tekad yang kuat, kesuksesan bisnis tetap bisa diraih.

Buat kamu yang sedang ingin merintis usaha kecil-kecilan, tak perlu khawatir! Supaya bisnis kamu makin berkembang, simak dulu tips usaha kecil-kecilan untuk pemula di bawah ini, yuk!

Melakukan Riset Pasar

Hal ini juga sangat penting dilakukan dalam pengelolaan toko kelontong kecil-kecilan. Riset pasar akan memungkinkan kamu untuk mengetahui barang apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat di sekitar toko.

Jika kamu mengetahui hal tersebut, maka kamu akan memaksimalkan penjualan. Hal ini tentu akan berdampak pada keuntungan yang akan semakin besar.

Tips Kelola Toko Kelontong

Setiap bisnis yang sukses pasti memiliki cara pengelolaan bisnis yang baik. Maka dari itu, kamu juga perlu mengelola toko kelontong dengan baik. Berikut ini adalah tips untuk mengelola toko kelontong.

Menentukan Lokasi Toko Kelontong

Kalau dalam membuat toko kelontong terbatas akan modal, kami menyarankan untuk membuka toko kelontong di teras rumah kalian sendiri.

Dari situ kalian tidak perlu khawatir lagi terhadap biaya akan sewa lapak atau ruko dan lainnya. Selain itu juga, kalau toko kelontong kalian dekat dengan toko kelontong yang lain, diusahakan untuk mencari cara bagaimana sih agar warung kalian tetap ramai dikunjungi.

Tips Menyukseskan Usaha Kecil-kecilan untuk Pemula

Kalau ingin menyukseskan usaha kecil-kecilan untuk pemula yang kamu rintis, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:

Dengan mengikuti tips dan ide di atas, kamu bisa memulai usaha kecil-kecilan untuk pemula dengan lebih percaya diri. Ingatlah bahwa kesuksesan bisnis memerlukan kerja keras, dedikasi, dan konsistensi. Jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru dan terus belajar demi mengembangkan usaha.

Kalau bingung mencari solusi bisnis, kamu bisa menggunakan GoPay Merchant. Tak hanya sebagai solusi pembayaran, kemudahan GoPay Merchant membuatmu tampil beda dari kompetitor. Pembeli juga bisa membayar dengan QRIS, jadi risiko ditipu pun berkurang. Segera daftar di sini untuk jadi GoPay Merchant!

×Close Kode referensi sudah berhasil didaftarkan.

Belanja di App banyak untungnya:

Type of small family-owned business in Indonesia

A warung (old spelling: waroeng or warong) is a type of small family-owned business — small retail, eatery, or café — in Indonesia.[1] A warung is an essential part of daily life in Indonesia. Over time, the term warung has shifted somewhat — especially among foreign visitors, expatriates, and people abroad — to refer more specifically to a modest Indonesian eatery or a place that sells Indonesian retail items (mostly groceries or foodstuff).[2] But for the majority of Indonesians, it still refers to a small, neighborhood convenience shop, often a front room or booth in a family's home.

There are tourist-serving establishments on the island of Bali and elsewhere that attach the term warung to their business to indicate their Indonesian nature.[3] Traditionally, warung is indeed a family-owned business, run by the family members, mostly by women.[4]

Traditional warungs are made from wood, bamboo, or woven thatch. More permanent warungs are stalls made from bricks and concrete, which are often family-owned businesses attached to their homes. Some smaller portable warungs are made from tin, zinc, or molded fiberglass in some modern versions. Warung tenda is a portable tent-based warung, covered with canvas, fabric, tarp, or plastic sheet tent for roofing.

The term warung simply denotes a wide category of small businesses, either a small retail shop or an eatery. It is widely used in Java and most of Indonesia. In certain parts of Sumatra and the Malay Peninsula, the word kedai is sometimes used as well. In Javanese culture areas, such as in Yogyakarta, Semarang, and Surakarta, its counterpart term wedhangan or angkringan is more commonly found.[4] On the other hand, the term toko is used for a larger and more established shop.

The term can be used to loosely refer to many other types of shops, including the wartel (short for warung telepon, essentially a manned phone booth) and warnet (short for warung internet Internet café).

There are many kinds of warung, some take the form of a small shop that sells cold bottled drinks, candy, cigarettes, snacks, krupuk, and other daily necessities, while the larger ones are small restaurant establishments. A warung that sells food typically sells easily-prepared local foods; pisang goreng and many kinds of gorengan, nasi goreng (fried rice), and mie goreng (fried noodles).

On the resort island of Bali and Lombok, warung might refer to a touristy cabana cafe that sells locals' favourites as well as Asian or Western food. Other than Indonesian dishes, on their menu, there might be a selection of soups, steaks, fries, sandwiches, or grilled fish.

Some types of warung are:

Most of the time, warung are named after the main dishes they sell. For example, warung bubur kacang ijo or warung burjo sells bubur kacang hijau, warung roti bakar sells grilled bread, warung pecel lele sells pecel lele or fried catfish with sambal, while warung indomie sells cooked instant noodles, although the brand might not always be Indomie.

Warung rokok, cigarette-selling warung.

Warung kopi, small coffee shop selling coffee, tea, and snacks.

Warung Tegal, selling Javanese food from Tegal.

on boat on the bank of the

Wikimedia Commons has media related to